Dalam perumpamaan, Tuhan Yesus mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar, sedangkan yang diibaratkan carang atau rantingnya adalah
1. Dalam perumpamaan, Tuhan Yesus mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar, sedangkan yang diibaratkan carang atau rantingnya adalah
Jawaban:
Karena Dia merupakan inti dari kehidupan rohani semua orang beriman. Dimana Tuhan Yesus adalah pusat dari
dari semuanya
2. Pengusaha pokok anggur adalah tuhan,pokok anggur adalah tuhan yesus dan kitalah carangnya dan perbuatan baik disebut buahnya.tuliskan lima contoh buah tersebut!
kasih. sukacita. damai sejahtera. kesabaran.kemurahan1. Selalu menyapa dengan ramah tetangga-tetangga kita
2. Menawarkan bantuan sesuai kemampuan kita kepada tetangga yang sedang membutuhkan bantuan
3.Bergaya hidup sederhana dan tidak pamer harta kekayaan kita
4.Menjaga ketenangan di sekitar lingkungan rumah kita dengan tidak menciptakan polusi
5.Menjalankan peran yang telah diamanahkan kepada kita
Semoga Membantu ^_^ maaf kalau salah
3. Dalam perumpamaan, Tuhan Yesus mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar, sedangkan yang diibaratkan carang atau rantingnya adalah A. Allah Bapa B. Para malaikat C. Murid-muridnya D. Orang yang percaya
jawaban:A.
penjelasan:
Setiap ranting tidak dapat dipisahkan dari pokok, begitu pula pokok memerlukan ranting-ranting untuk menghasilkan buah. Ranting-ranting diciptakan hanya untuk satu tujuan yaitu menghasilkan buah yang berasal dari pokok. Jadi, sumber kehidupan ranting-ranting itu adalah dari pokok. Ranting-ranting tidak akan berarti apa-apa dan tak memiliki suatu apa pun bila ia terpisah dari pokoknya. Ranting-ranting sepenuhnya tergantung pada pokoknya, “...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5b). Begitu pula kita, di luar Kristus kita tak berarti dan tak dapat berbuat apa-apa.
3. Buah-buah yang dihasikan haruslah sejalan dengan karakter Allah seperti yang tertulis dalam ayat nas di atas yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tujuan utama hidup kita sebagai ranting-ranting ialah menghasilkan buah bagi pokok itu. Inilah satu-satunya cara menyenangkan hati Allah. Ranting-ranting yang melekat dan bersatu dengan pokoknya bukannya boleh sekedar sanggup berbuah, tapi harus berbuah. Bila tidak berbuah kita akan ‘dipotongNya’. Apalagi bila kita tidak ‘tinggal’ di dalam pokok, kita akan dibuang, dicampakkan ke dalam api dan dibakar. Betapa sengsaranya bila seseorang tercampak ke dalam api karena padanya tidak ada harapan lagi untuk melepaskan diri dari penghukuman kekal ini.
Berbuah banyak adalah cara memuliakan Allah. Pengusaha kebun anggur pasti bersukacita bila ranting-anting berbuah lebat. “Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.” (ayat 8). Bagaimana membuktikan bahwa seseorang adalah murid Kristus? Ia pastilah berbuah-buah kebenaran dan harus dapat membuktikan bahwa buah itu berasal dari Roh Kudus. Bila buah-buah itu bertentangan dengan kategori ini maka sudah jelas bukan berasal dari Kristus. “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Matius 12:33).
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan!
Apakah kamu diberkati dengan artikel di atas? Yuk dukung Jawaban.com untuk menjadi berkat bagi Indonesia dengan donasi hanya Rp.100.000,- saja! KLIK DISINI SEKARANG.
Sumber : Renungan Harian Air HidupHalaman :1
Pokok Anggur yang Benar Pokok Anggur Anggur Yesus Tuhan Israel
Leave a CommenDalam perumpamaan, Tuhan Yesus mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar, sedangkan yang diibaratkan carang atau rantingnya adalaht
Jawaban:
allah bapa
Penjelasan:
karena dialah yang melindungi kita setiap ada masalah
4. yang dimaksud dengan ranting pada perumpamaan tuhan yesus pokok anggur adalah....
adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya.
5. inti pokok dari seluruh ajaran Tuhan Yesus adalah
Jawaban:
Pokok ajaran Yesus yang pertama adalah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Tujuan utama Tuhan Yesus datang ke dunia adalah untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Hal pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ketika Ia melayani di bumi adalah seruan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat (Markus 1:14-15)
Penjelasan:
maaf kalo slh
6. Tuhan Yesus adalah pokok anggur kita adalah
Jawaban:
carangnya atau rantingnya
7. meungpeung carang hartina
Jawaban:
selagi jarang
Penjelasan:
kalo ga salah ya
8. jelaskan pokok pokok pewartaan yesus dalam perumpamaan
Jawaban:
Tema pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15). Kerajaan Allah, yaitu Allah yang datang sebagai Raja, sudah dekat. Orang Yahudi pada zaman Yesus menghindari penyebutan langsung Nama Allah. ... “Kerajaan Allah” berarti Allah sendiri yang tampil sebagai Raja.
Penjelasan:
MAAF KLO SALAH
9. Pokok pewartaan yesus dalam kerajaan alla
Tema pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15). Kerajaan Allah, yaitu Allah yang datang sebagai Raja, sudah dekat.
Orang Yahudi pada zaman Yesus menghindari penyebutan langsung Nama Allah. Maka, sebagai ganti “Allah meraja”, dikatakan “Kerajaan Allah” (seperti juga “sabda Allah” sebagai ganti “Allah bersabda”; atau “kehadiran Allah” ganti “Allah hadir”). Bahkan sebagai ganti “Kerajaan Allah” dikatakan “Kerajaan Surga”. Kata “Kerajaan Allah” atau “Kerajaan Surga” tidak berarti daerah kekuasaan Allah atau surga. “Kerajaan Allah” berarti Allah sendiri yang tampil sebagai Raja. Dari Mzm 145:11-13 dapat disimpulkan bahwa penampilan Allah itu berarti penampilan dalam kemuliaan dan keperkasaan, namun bukan pertama-tama untuk menghukum atau membalas, melainkan untuk menyelamatkan dan memberi perlindungan. Para nabi (mis. Yes 24:21-23; 33:22; 52:7-10; Ob 21; Mi 2:12-13; Zef 3:14-20) melihat kedatangan Allah dalam kemuliaan rajawi sebagai hari penebusan dan penyelamatan Israel. Khususnya pada zaman Yesus pengharapan akan penyelamatan Allah ini amat kuat. Mereka semua mengharapkan kedatangan Kerajaan Allah dan pewartaan Yesus menjawab pengharapan itu.
Ciri khas pewartaan Yesus ialah bahwa kedatangan Allah sebagai Raja Penyelamat dinyatakan akan terjadi dengan segera. Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat (Mrk 1:15; 13:29; Mat 10:7), sudah di ambang pintu (Luk 17:20-21.37), tidak akan ditunda-tunda lagi (Luk 10:9 dsj.; 11:20 dsj.). Walaupun pewartaan Kerajaan Allah sudah ada sebelum Yesus, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam agama Yahudi, bagi Yesus pewartaan Kerajaan mempunyai arti yang khusus. Pertama karena Kerajaan Allah paling pokok dalam sabda dan karya Yesus. Tetapi juga karena Kerajaan mempunyai ciri-ciri khas dalam pewartaan Yesus.
Bagi Yesus kedatangan Kerajaan mendesak, karena kemalangan manusia hampir tidak tertahan lagi. Maka belas-kasihan dan kerahiman Allah juga tidak akan tertunda lagi. Bagi Yohanes kemalangan zaman itu berarti hukuman dari Allah (lih. Mat 3:7-8 dsj.), bagi Yesus justru ajakan bertobat (Luk 13:3.5). Kemalangan menjadi tanda kedatangan Allah yang maharahim.
Pewartaan Kerajaan adalah pewartaan kerahiman Allah dan karena itu merupakan warta pengharapan. Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan, untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan (lih. Luk 10:18). Maka sabda Yesus tertuju kepada orang yang menderita (lih. “Sabda bahagia”: Luk 6:20-23 dsj.). Pewartaan Yesus bukan janji-janji lagi. Dalam diri Yesus, Allah telah datang (Luk 11:20 dsj.). “Bagaimana terjadinya, tidak diketahui” (Mrk 4:27).
“Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah; juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana!” (Luk 17:20). Waktu kedatangannya tidak dapat diperhitungkan. Bahkan “tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Anak pun tidak, hanya Bapa saja” (Mrk 13:32). Maka kata “dekat” tidak pertama-tama harus diartikan secara temporal (“dalam waktu dekat”), tetapi secara personal: Allah sendiri dekat. “Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya” (Mzm 145:18). Yesus mengetahui, karena kesatuan-Nya dengan Allah, bahwa Tuhan tidak akan “mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka. Ia akan segera membenarkan mereka” (Luk 18:7-8).
Khususnya mukjizat Yesus merupakan tanda kehadiran Kerajaan. Seluruh penampilan Yesus, baik pewartaan maupun mukjizat-mukjizat-Nya, merupakan tanda bahwa Kerajaan Allah memang dekat.
Pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah ditujukan kepada pertobatan manusia. Ia memanggil orang supaya siap siaga menerima Kerajaan bila datang. Dalam hubungan ini mengesanlah betapa ditekankan oleh Yesus sifat “rahmat” Kerajaan: “Bapa memberikanKerajaan” (Luk 12:32; juga 22:29). Oleh karena itu orang harus menerima Kerajaan “seperti kanak-kanak” (Mrk 10:14 dsj.; lih. juga Luk 6:20 dsj.). Tawaran rahmat itu sekaligus merupakan tuntutan mutlak: “Kamu tidak dapat sekaligus mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (uang)” (Mat 6:24)
maaf klo salah
10. pokok pewartaan YESUS KRISTUS adalah...
Jawaban:
Pewartaan Yesus Kristus adalah "kerajaan Allah"
Penjelasan:
maaf klo salah
11. jelaskan yang dimaksud dengan kerajaan allah sebagai pokok pewartaan yesus
Penjelasan:
kerjaan Allah adalah tempat beribadah untuk para nabi dan murid murid Yesus. untuk selallu berdoa dan kembali kepada yesus yang Maha Esa
12. arti yesus kristus sebagai pokok iman katolik
Jawaban:
Penjelasan:
berinkarnasi disebut Kristus, dan Kristus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan. Daging ini tidak seperti manusia mana pun yang terbuat dari daging. Perbedaan ini dikarenakan Kristus bukanlah daging dan darah, melainkan inkarnasi Roh. Ia memiliki kemanusiaan yang normal sekaligus keilahian yang lengkap. Keilahian-Nya tidak dimiliki oleh manusia mana pun. Kemanusiaan-Nya yang normal menunjang semua kegiatan normal-Nya dalam daging, sementara keilahian-Nya melaksanakan pekerjaan Tuhan sendiri. Baik kemanusiaan-Nya maupun keilahian-Nya, keduanya berserah pada kehendak Bapa surgawi. Substansi Kristus adalah Roh, yaitu keilahian. Oleh karena itu, substansi-Nya adalah substansi Tuhan sendiri. Substansi ini tidak akan menyela pekerjaan-Nya sendiri, dan Ia tidak mungkin melakukan apa pun yang merusak pekerjaan-Nya sendiri, ataupun mengucapkan perkataan yang bertentangan dengan kehendak-Nya sendiri."
"Tuhan yang menjadi daging adalah Kristus, dan karena itu, Kristus yang bisa memberikan kebenaran kepada orang-orang adalah Tuhan. Tidak ada yang berlebihan dalam hal ini, karena Ia memiliki substansi sebagai Tuhan, dan memiliki watak Tuhan, serta hikmat dalam pekerjaan-Nya yang tidak bisa dicapai oleh manusia. Mereka yang menyebut dirinya Kristus, tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan, adalah para penipu. Kristus bukan sekadar manifestasi Tuhan di dunia, tetapi juga merupakan daging khusus yang dimiliki Tuhan selagi Ia menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di antara manusia. Daging ini bukan sesuatu yang bisa digantikan oleh sembarang manusia, tetapi yang mampu memikul pekerjaan Tuhan di dunia, dan mengungkapkan watak Tuhan, mewakili Tuhan, dan memberikan kehidupan bagi manusia. Cepat atau lambat, para Kristus palsu itu akan jatuh, karena walau mereka mengaku sebagai Kristus, mereka tidak memiliki substansi Kristus."
13. Tolong dong pake carangnya :-)
Dian=
[tex] \frac{2}{3 - 2} \times 5[/tex]
2->perbandingany dian
3-2 selisih umur mereka
Dikali 5 (selisih umur yng diket)
=10 tahun <- umur dian
Dimas =
[tex] \frac{3}{3 - 2} \times 5[/tex]
3 -> perbandingan ny dimas
= 15 tahun <- umur dimas
Semoga ngerti ehe
14. pekerjaan pokok Yesus sebelum memaklumkan Kerajaan Allah adalah
Jawaban:
Yesus tidak memandang kedatangan Kerajaan Allah sebagai pengudusan orang-perorangan tanpa hubungan antara yang satu dengan yang lain. Karena tinggal di antara manusia, Ia bertindak secara manusiawi pula. Manusia mesti hidup bersama. Maka dilakukan-Nya apa yang dilakukan Allah dalam Perjanjian Lama: dikumpulkan-Nyalah suatu umat. Mula-mula umat baru ini masih merupakan kelompok kecil, tetapi dihibur oleh janji yang besar: “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil; karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu kerajaan itu” (Luk 12:32).
Dengan demikian pemerintahan Allah mulai mendapat bentuk di antara manusia. Di mana Yesus muncul Ia meninggalkan pengikut yang bersama keluarga mereka menantikan pemerintahan Allah dan menerima Yesus serta utusan-utusan-Nya. Mereka terdapat di seluruh negeri Palestina, terutama Galilea, tetapi juga di Yudea, misalnya Betania, dan di daerah Dekapolis (Mrk 5:19-20). Sekelompok murid menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya. Yang termasuk dalam kelompok teman seperjalanan ini yaitu orang seperti Lewi, anak Alfeus (Mrk 2:14), Yusuf yang disebut Barsabas, Matias, dan juga wanita-wanita (Luk 8:1-3; Mrk 15:40-41). Di antara para murid ini terdapat sekelompok inti yaitu kedua belas rasul.
Mereka yang membuka hatinya bagi Injil itu boleh dikatakan membentuk tiga lingkaran konsentris sekitar Yesus. Lingkaran paling besar yaitu pengikut-Nya dalam arti orang-orang yang percaya kepada Yesus; kebanyakan mereka itu tinggal tersebar di seluruh negeri, bersama keluarga mereka. Lingkaran tengah yaitu para murid yang menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya; tentang mereka ini Petrus akan berkata bahwa mereka “senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami” (Kis 1:21-22). Akhirnya lingkaran paling dalam adalah kedua belas rasul yang harus dikatakan kelompok inti. Dengan demikian, timbul di tengah-tengah dunia kita ini persekutuan orang-orang yang menerima pemerintahan Allah. Mereka itu “Umat Allah yang baru”, suatu umat yang berasal dari Yesus. Kepada “Umat Baru” ini seluruh umat manusia terpanggil. Ras, bangsa, dan keturunan tidak memainkan peranan. Yang penting ialah keinsafan akan ketidakmampuan sendiri, serta kesediaan menerima Kerajaan Allah. Dari pengikut-pengikut Yesus inilah Gereja perdana akan timbul dan di kemudian hari, yakni sesudah wafat dan kebangkitan Yesus.
Penjelasan:maaf klo kepanjangan semoga ini bermanfaat ya dan membantu
Jawaban:
Yesus tidak memandang kedatangan Kerajaan Allah sebagai pengudusan orang-perorangan tanpa hubungan antara yang satu dengan yang lain. Karena tinggal di antara manusia, Ia bertindak secara manusiawi pula. Manusia mesti hidup bersama. Maka dilakukan-Nya apa yang dilakukan Allah dalam Perjanjian Lama: dikumpulkan-Nyalah suatu umat. Mula-mula umat baru ini masih merupakan kelompok kecil, tetapi dihibur oleh janji yang besar: “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil; karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu kerajaan itu” (Luk 12:32).
Dengan demikian pemerintahan Allah mulai mendapat bentuk di antara manusia. Di mana Yesus muncul Ia meninggalkan pengikut yang bersama keluarga mereka menantikan pemerintahan Allah dan menerima Yesus serta utusan-utusan-Nya. Mereka terdapat di seluruh negeri Palestina, terutama Galilea, tetapi juga di Yudea, misalnya Betania, dan di daerah Dekapolis (Mrk 5:19-20). Sekelompok murid menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya. Yang termasuk dalam kelompok teman seperjalanan ini yaitu orang seperti Lewi, anak Alfeus (Mrk 2:14), Yusuf yang disebut Barsabas, Matias, dan juga wanita-wanita (Luk 8:1-3; Mrk 15:40-41). Di antara para murid ini terdapat sekelompok inti yaitu kedua belas rasul.
Mereka yang membuka hatinya bagi Injil itu boleh dikatakan membentuk tiga lingkaran konsentris sekitar Yesus. Lingkaran paling besar yaitu pengikut-Nya dalam arti orang-orang yang percaya kepada Yesus; kebanyakan mereka itu tinggal tersebar di seluruh negeri, bersama keluarga mereka. Lingkaran tengah yaitu para murid yang menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya; tentang mereka ini Petrus akan berkata bahwa mereka “senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami” (Kis 1:21-22). Akhirnya lingkaran paling dalam adalah kedua belas rasul yang harus dikatakan kelompok inti. Dengan demikian, timbul di tengah-tengah dunia kita ini persekutuan orang-orang yang menerima pemerintahan Allah. Mereka itu “Umat Allah yang baru”, suatu umat yang berasal dari Yesus. Kepada “Umat Baru” ini seluruh umat manusia terpanggil. Ras, bangsa, dan keturunan tidak memainkan peranan. Yang penting ialah keinsafan akan ketidakmampuan sendiri, serta kesediaan menerima Kerajaan Allah. Dari pengikut-pengikut Yesus inilah Gereja perdana akan timbul dan di kemudian hari, yakni sesudah wafat dan kebangkitan Yesus.
15. mengapa Tuhan Yesus disebut pokok anggur yang benar?
Ketika Yesus berkata "Akulah Pokok Anggur yang Benar", Ia mengucapkannya di hadapan para murid yang sangat mengenal apa itu pohon anggur. Sebuah tanaman yang lazim dijumpai di Israel.
Pohon anggur ini termasuk tanaman menjalar, memiliki suatu batang tunggal yang keras dengan ranting- ranting yang saling mengaitkan dirinya. Di ranting-ranting itulah daun dan buahnya bergelantungan.
Hubungan Allah dan umat-Nya itu digambarkan ibarat petani pengusaha dengan pokok anggurnya. Namun menarik, yang menjadi pokok anggurnya bukanlah umat atau jemaat itu sendiri tetapi Yesus Kristus. Umat Allah justru dilukiskan sebagai ranting-ranting atau carang-carang pokok anggur itu.
Yesus berkata: “Akulah Pokok anggur yang benar”. Kenapa Yesus tidak cukup berkata akulah pokok anggur, kenapa harus ada yang benar. Hal ini tentu merupakan sebuah teguran keras kepada bangsa Israel yang adalah umat pilihan Allah, mereka ada pokok anggur pilihan atau bangsa pilihan Allah, tetapi tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Bapa sehingga tidak menghasilkan buah, atau jikapun berbuah maka buah yang dihasilkan adalah buah yang tidak baik (Yes. 5:1-7).
Kristus menghendaki agar setiap orang percaya atau murid Kristus berbuah. Itulah alasan mengapa Yesus menegaskan maksud ini dengan berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu,”(Yoh.16:16).
Tapi kenyataannya banyak orang Kristen yang tidak berbuah sama sekali, padahal sebagai seorang percaya, seorang murid Kristus yang dituntut bukan hanya menghasilkan buah saja, tetapi juga harus berbuah lebat. Kenapa demikian? Karena buah itulah yang akan membantu kita menunjukkan atau memperkenalkan jenis pohon tersebut. Yesus berkata: “Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka,” (Mat. 7:20).
Dari buahnyalah kita bisa mengenal pohonnya. Tidak mungkin seseorang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri. Pohon yang baik pasti menghasilkan buah yang baik. Pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Demikian pula dengan murid Kristus, buah yang dihasilkan seorang murid Kristus adalah karena ia mengikuti Kristus, mau tinggal di dalam Kristus.
Kata tinggal atau “menein atau meno” dalam bahasa Yunani diulang-ulangan oleh Yohanes, 67 kali Yohanes memakai kata ini. Hal ini menunjukkan betapa berar tinya atau bermaknanya kata tinggal dalam Tulisan Yohanes. Arti dasar kata tinggal (meno) ialah tetap berada, tetap hidup, masih hidup, berdiam, mendiami.
Kata tinggal bukan menunjukkan di mana, tetapi berapa lama. Jadi kata tinggal disini menunjukkan waktu yang lama, waktu yang panjang, suatu keberlanjutan dari relasi yang dalam atau relasi yang terus menerus. Dalam tulisan Yohanes, Yesus menantang para murid untuk tetap tinggal dalam Dia (Yoh. 15:4-7). Karena di luar Yesus seorang percaya tidak dapat berbuat apa-apa.
SemogaMembantu
maafklosalah
Inijugasedikitbntuangooglekarnasayaislam
:)
Jawaban:
Karena Dia merupakan inti dari kehidupan rohani semua orang beriman. Dimana Tuhan Yesus adalah pusat dari dari semuanya
Penjelasan:
" Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". (Yoh 15:5) hal ini menunjukkan bahwa keintiman dengan Tuhan merupakan nafas dan inti dari kehidupan rohani yang benar dan merupakan sumber kehidupan jiwa manusia. Karena atas kehendak Tuhan semuanya terjadi bahkan nafas yang kita hirup merupakan kehendak Tuhan agar kita tetap hidup, melalui hal ini Tuhan menunjukkan agar kita selalu mengandalkan Tuhan di sepanjang hidup manusia seperti seorang anak kecil yang selalu mengandalkan orangtuanya dan selalu percaya kepada orang tuanya, itulah keintiman sejati di dalam Tuhan yang lebih dari sekadar "Kenal" tetapi juga memahami satu sama lain dalam keterikatan batin yang mendalam melalui kehidupan doa. keintiman dan hubungan kita dengan Tuhan itu jugalah yang mengisi kekosongan hati manusia karena Tuhan adalah inti dari segalanya. seringkali kekosongan ini di isi dengan hal-hal yang sementara seperti barang duniawi dan nafsu yang ingin selalu di puaskan tanpa pengendalian diri sehingga menyebabkan butanya hati nurani sehingga tak lagi mendengar suara Tuhan dan malah semakin menjauh dariNya dan kehidupan maupun tindakan yang dilakukan tidak lagi dipenuhi oleh roh dan kasih menyebabkan manusia dan kehidupan yang dimilikinya tak lagi berharga dan terjadilah kematian rohani dalam diri seseorang. Allah maha sempurna, maka Ia pun maha adil dalam segala tindakan, maka patutlah jiwa tersebut dibuang jauh dari hadapanNya Yang sebenarnya adalah Surga Sejati bagi setiap jiwa manusia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menjadi pokok anggur yang benar.
16. jelaskan tema pokok pewartaan yesus tentang kerajaan allah
Jawaban:
Tema pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15). Kerajaan Allah, yaitu Allah yang datang sebagai Raja, sudah dekat.
17. refleksi tentang kerajaan Allah sebagai pokok pewartaan yesus
Jawaban:
Kerajaan Allah” berarti Allah sendiri yang tampil sebagai Raja. ... Khususnya pada zaman Yesus pengharapan akan penyelamatan Allah ini amat kuat. Mereka semua mengharapkan kedatangan Kerajaan Allah dan pewartaan Yesus menjawab pengharapan itu.
semogamembantu.
selamatbelajar.
18. Pokok pewartaan yesus dalam kerajaan alla
Tema pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat” (Mrk 1:15). Kerajaan Allah, yaitu Allah yang datang sebagai Raja, sudah dekat.
Orang Yahudi pada zaman Yesus menghindari penyebutan langsung Nama Allah. Maka, sebagai ganti “Allah meraja”, dikatakan “Kerajaan Allah” (seperti juga “sabda Allah” sebagai ganti “Allah bersabda”; atau “kehadiran Allah” ganti “Allah hadir”). Bahkan sebagai ganti “Kerajaan Allah” dikatakan “Kerajaan Surga”. Kata “Kerajaan Allah” atau “Kerajaan Surga” tidak berarti daerah kekuasaan Allah atau surga. “Kerajaan Allah” berarti Allah sendiri yang tampil sebagai Raja. Dari Mzm 145:11-13 dapat disimpulkan bahwa penampilan Allah itu berarti penampilan dalam kemuliaan dan keperkasaan, namun bukan pertama-tama untuk menghukum atau membalas, melainkan untuk menyelamatkan dan memberi perlindungan. Para nabi (mis. Yes 24:21-23; 33:22; 52:7-10; Ob 21; Mi 2:12-13; Zef 3:14-20) melihat kedatangan Allah dalam kemuliaan rajawi sebagai hari penebusan dan penyelamatan Israel. Khususnya pada zaman Yesus pengharapan akan penyelamatan Allah ini amat kuat. Mereka semua mengharapkan kedatangan Kerajaan Allah dan pewartaan Yesus menjawab pengharapan itu.
19. 2. apa yang menjadI pokok pembicaraan antara Tuhan Yesus dan Nikodemus?
Jawaban:
Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah mengenai kelahiran kembali dan kehidupan kekal. Nicodemus memulai percakapan dengan berkata: ... Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Penjelasan:
Mohon Maaf Jika Salah Dan Semoga Membantu
20. Pokok pewartaan Yesus adalah terwujudnya
Jawaban:
Trwujudny kerajaan Allah
Mff Klo Salah:v)
0 komentar:
Posting Komentar