Kamis, 16 Februari 2023

Ringkasan Cerita Mahabarata

Ringkasan Cerita Mahabarata

ringkasan cerita Mahabarata​

1. ringkasan cerita Mahabarata​


Jawaban:

astagfirullah halazim


2. Cerita ringkas mahabarata dalam bahasa jawa


Duryudono gugur. Prabu Duryudono ngroso yen anggone dadi ratu ana ing negoro ngastina mung, sedilit maneh amarga poro punggawa kraton wis mati kabeh.Sing urung suwe mati patih sengkuni . Prabu Duryodono kari dewe turus njegur kedung amarga wedhi karo werkudara. Nangging anggone njegur kedung ora mati karono duwe ajian silem ana ing mbanyu.Suwe- suwe anggone ndelik dieruhi werkudoro . Ditunggu sak mestase songko kedung. Trus prabu galem perang tanding karo Werkudoro,akhire perang dimenangake Werkudoro seko pihak Pandawa. Semoga membantu.

3. ringkasan cerita Mahabarata bahasa Jawa


Duryudono gugur. prabu duryudono ngroso yen anggone dadi ratuono ing negoro ngastino mung sedilit maneh, amarga poro punggawa kraton wismati kabeh. sing urung suwe mati patih sengkuni. prabu duryudono kari dewe, trus njegurkedung amarga wedhi karo werkudoro. nanging anggone njegurkedung ora mati karono nduweajian silem anaing mbanyu. suwe- suwe anggone ndelik di eruhi werkudoro. di tunggu sak mentase songko kedung. trus prabu bolodewo teko ngekei motivasi. trus gelem perang tanding karo werkudoro, akhire perang di menangkewerkudoro seko pihakpandawa.

4. Buatlah ringkasan dari cerita wayang Mahabarata menggunakan bahasa Jawabesok dikumpulkan pliiss​


Jawaban:

Mahabarata sakmenika nyariosaken

babagan antawisipun pandawa miwah

kurawa kang rebatan negari utawi tahta

negari ngamarta tetinggalanipun para

leluhur dinasti kuru. Nalika semanten

Sudarmanipun para pandawa prabu

Pandu kang madheg nalendra wonten

ngastina ananging sak sedhanipun

dipun titipaken marang adhinipun

inggih sudharmane para kurawa

Prabu Destrarastra supados mbenjang

nalika pandawa sampun dewasa

dipun bangsulaken. Kocap kacarita

nalika pandawa smpun dewasa uga

nyuwun bangsul tahta ngastina mboten

dikeparengaken kaliyan pamanipun

inggih prabu destrarastra perkawis

sakmenika andadosaken perang

ageng antawisipun pandawa miwah

kuruwa wonten Tegal kuru setra amargi

rebatan tahta lan dipun menangaken

pihak pandawa minangka lambangipun

kabecikan.


5. ringkasan wayang ramayana dan mahabarata​


Jawaban:

Rāmâya a; yang berasal dari kata Rāma dan Aya a yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.

Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.

Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra tari.

Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:

1. Balakanda

2. Ayodhyakanda

3. Aranyakanda

4. Kiskindhakanda

5. Sundarakanda

6. Yuddhakanda

7. Uttarakanda

Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna,

Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu (Çantanu). Dia adalah seorang raja keturunan keluarga Kuru yang menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma.

Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu (Çantanu) seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma.

Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu.

Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.

Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu.

Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Indra lahirlah Arjuna. Sedangkan Madri yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa.

Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa.

Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.

Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8834352#readmore


6. ringkaslah cerita mahabarata dalam bahasa jawa episode terbaru??


aku ga bisa kalo disuruh memakai bahasa jawa lol

7. ringkasan mahabarata dengan versi jawa


Mahabharata (Sansekerta: महाभारत) kuwe salah sijining karya sastra kuno sing konon ditulis nang Begawan Byasa atawa Vyasa sekangIndia. Buku iki isiné ana wolulas kitab, mulané daNang dijenengi Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Nanging, ana uga sing meyakini nek kisah iki sejatiné merupakan kumpulan sekang akeh cerita sing maune mencar-mencar, terus dikumpulna awit ke-4 sedurung Masehi.Singkaté, Mahabharata nyritakna kisah konfliké para Pandawa lima karo sedulur sepupuné sang satus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaké daNang perang Bharatayuddha nang medan Kurusetra lan pertempurané berlangsung nganti wolulas dina.

8. ceritakan cerita agama hindu mahabarata​


Jawaban:

SEJARAH KISAH MAHABARATA

KISAH MENGENAI MAHABARATA

Mahabharata (Sanskerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi.

Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas hari.

Selain berisi cerita kepahlawanan (wiracarita), Mahabharata juga mengandung nilai-nilai Hindu, mitologi dan berbagai petunjuk lainnya. Oleh sebab itu kisah Mahabharata ini dianggap suci, teristimewa oleh pemeluk agama Hindu. Kisah yang semula ditulis dalam bahasa Sanskerta ini kemudian disalin dalam berbagai bahasa, terutama mengikuti perkembangan peradaban Hindu pada masa lampau di Asia, termasuk di Asia Tenggara.

peta persebaran tempat kitab mahabarata

Di Indonesia, salinan berbagai bagian dari Mahabharata, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang lain, diketahui telah digubah dalam bentuk prosa bahasa Kawi (Jawa Kuno) semenjak akhir abad ke-10 Masehi. Yakni pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh(991-1016 M) dari Kadiri. Karena sifatnya itu, bentuk prosa ini dikenal juga sebagai sastra parwa.

Yang terlebih populer dalam masa-masa kemudian adalah penggubahan cerita itu dalam bentuk kakawin, yakni puisi lawas dengan metrum India berbahasa Jawa Kuno. Salah satu yang terkenal ialah kakawin Arjunawiwaha (Arjunawiwāha, perkawinan Arjuna) gubahan mpu Kanwa. Karya yang diduga ditulis antara 1028-1035 M ini (Zoetmulder, 1984) dipersembahkan untuk raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan, menantu raja Dharmawangsa.

Karya sastra lain yang juga terkenal adalah Kakawin Bharatayuddha, yang digubah oleh mpu Sedah dan belakangan diselesaikan oleh mpu Panuluh (Panaluh). Kakawin ini dipersembahkan bagi Prabu Jayabhaya (1135-1157 M), ditulis pada sekitar akhir masa pemerintahan raja Daha (Kediri) tersebut. Di luar itu, mpu Panuluh juga menulis kakawin Hariwangśa pada masa Jayabaya, dan diperkirakan pula menggubah Gaţotkacāśraya pada masa raja Kertajaya (1194-1222 M) dari Kediri.

Beberapa kakawin lain turunan Mahabharata yang juga penting untuk disebut, di antaranya adalah Kŗşņāyana (karya mpu Triguna) danBhomāntaka (pengarang tak dikenal) keduanya dari zaman kerajaan Kediri, dan Pārthayajña (mpu Tanakung) di akhir zaman Majapahit. Salinan naskah-naskah kuno yang tertulis dalam lembar-lembar daun lontar tersebut juga diketahui tersimpan di Bali.


9. ceritakan sekilas tentang cerita mahabarata


pertempuran antara pandawa 5 melawan kurawakebeodohan orang Indo Lebih Mementingka Orang luar daripada Orang sendiri mau jadi apa

10. Amanat cerita mahabarata


jika menjadi penguasa haruslah mementingkan rakyat rakyat, janganlah sombong dengan kekuatan yg kita miliki karena di atas langit masih ada langit, dan setiap hal yg kita perbuat pasti akan mendatangkan hasil yg sama pula

11. ringkasan cerita mahabarata menggunakan bahasa jawa


duryudono gugur. prabu duryudono ngroso yen anggone dadi ratu ono ing negoro ngastino mung sedilit maneh, amarga poro punggawa kraton wis mati kabeh. sing urung suwe mati patih sengkuni. prabu duryudono kari dewe, trus njegur kedung amarga wedhi karo werkudoro. nanging anggone njegur kedung ora mati karono nduwe ajian silem ana ing mbanyu. suwe-suwe anggone ndelik di eruhi werkudoro. di tunggu sak mentase songko kedung. trus prabu bolodewo teko ngekei motivasi. trus gelem perang tanding karo werkudoro, akhire perang di menangke werkudoro seko pihak pandawa.

12. ringkasan cerita mahabarata versi jawa (sesingkat mungkin) ​


Kisah Mahabharata diawali dengan pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari pertapaan Bagawan Kanwa, kemudian menurunkan Sang Bharata. Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra. Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru atau Wangsa Kaurawa. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang menjadi ayah Prabu Santanu, leluhur Pandawa dan Kurawa.

Prabu Santanu adalah seorang raja mahsyur dari garis keturunan Sang Kuru, berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga yang dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena Sang Prabu melanggar janji pernikahan. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi Gangga sempat membuahkan 7 anak, akan tetapi semua ditenggelamkan ke laut Gangga oleh Dewi Gangga dengan alasan semua sudah terkena kutukan. Akan tetapi kemudian anak ke 8 bisa diselamatkan oleh Prabu Santanu yang diberi nama Dewabrata. Kemudian Dewi Ganggapun pergi meninggalkan Prabu Santanu. Nama Dewabrata diganti menjadi Bisma karena ia melakukan ,yaitu sumpah untuk membujang selamanya dan tidak akan mewarisi tahta ayahnya. Hal itu dikarenakan Bisma tidak ingin dia dan keturunannya berselisih dengan keturunan Satyawati, ibu tirinya.

Setelah ditinggal Dewi Gangga, akhirnya Prabu Santanu menjadi duda. Beberapa tahun kemudian, Prabu Santanu melanjutkan kehidupan berumah tangga dengan menikahi Dewi Satyawati, puteri nelayan. Dari hubungannya, Sang Prabu berputera Sang Citrānggada dan Wicitrawirya. Demi kebahagiaan adik-adiknya, ia pergi ke Kerajaan Kasi dan memenangkan sayembara sehingga berhasil membawa pulang tiga orang puteri bernama Amba, Ambika, dan Ambalika, untuk dinikahkan kepada adik-adiknya. Karena Citrānggada wafat, maka Ambika dan Ambalika menikah dengan Wicitrawirya sedangkan Amba mencintai Bisma namun Bisma menolak cintanya karena terikat oleh sumpah bahwa ia tidak akan kawin seumur hidup. Demi usaha untuk menjauhkan Amba dari dirinya, tanpa sengaja ia menembakkan panah menembus dada Amba. Atas kematian itu, Bisma diberitahu bahwa kelak Amba bereinkarnasi menjadi seorang pangeran yang memiliki sifat kewanitaan, yaitu putera Raja Drupada yang bernama Srikandi. Kelak kematiannya juga berada di tangan Srikandi yang membantu Arjuna dalam pertempuran akbar di Kurukshetra.

Citrānggada wafat di usia muda dalam suatu pertempuran, kemudian ia digantikan oleh adiknya yaitu Wicitrawirya. Wicitrawirya juga wafat di usia muda dan belum sempat memiliki keturunan. Satyawati mengirim kedua istri Wicitrawirya, yaitu Ambika dan Ambalika, untuk menemui Resi Byasa, sebab Sang Resi dipanggil untuk mengadakan suatu upacara bagi mereka agar memperoleh keturunan. Satyawati menyuruh Ambika agar menemui Resi Byasa di ruang upacara. Setelah Ambika memasuki ruangan upacara, ia melihat wajah Sang Resi sangat dahsyat dengan mata yang menyala-nyala. Hal itu membuatnya menutup mata. Karena Ambika menutup mata selama upacara berlangsung, maka anaknya terlahir buta. Anak tersebut adalah Drestarastra. Kemudian Ambalika disuruh oleh Satyawati untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan di sana ia akan diberi anugerah. Ia juga disuruh agar terus membuka matanya supaya jangan melahirkan putra yang buta (Drestarastra) seperti yang telah dilakukan Ambika. Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan (Byasa) yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu (putranya), ayah para Pandawa, terlahir pucat. Drestarastra dan Pandu mempunyai saudara tiri yang bernama Widura. Widura merupakan anak dari Resi Byasa dengan seorang dayang Satyawati yang bernama Datri. Pada saat upacara dilangsungkan dia lari keluar kamar dan akhirnya terjatuh sehingga Widura pun lahir dengan kondisi pincang kakinya.

Dikarenakan Drestarastra terlahir buta maka tahta Hastinapura diberikan kepada Pandu. Pandu menikahi Kunti kemudian Pandu menikah untuk yang kedua kalinya dengan Madrim, namun akibat kesalahan Pandu pada saat memanah seekor kijang yang sedang kasmaran, maka kijang tersebut mengeluarkan kutukan bahwa Pandu tidak akan merasakan lagi hubungan suami istri, dan bila dilakukannya, maka Pandu akan mengalami ajal. Kijang tersebut kemudian mati dengan berubah menjadi wujud aslinya yaitu seorang pendeta. Kemudian karena mengalami kejadian buruk seperti itu, Pandu lalu mengajak kedua istrinya untuk bermohon kepada Hyang Maha Kuasa agar dapat diberikan anak.


13. Bagaimana cerita striparwa dalam mahabarata?


dia dinikahi oleh yudistira

14. amanat cerita mahabarata ​


setiap perjuangan pasti akan membuahkan hasil


15. siapakah madawa dalam cerita mahabarata​


Jawaban:

Krishna

Penjelasan:

Krisna (Dewanagari: कृष्ण;IAST: kṛṣṇa; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak.


16. Buatlah ringkasan cerita MAHABARATA / RAMAYANA menggunakan bahasa jawa​


Jawaban:

Mahabarata sakmenika nyariosaken babagan antawisipun pandawa miwah kurawa kang rebatan negari utawi tahta negari ngamarta tetinggalanipun para leluhur dinasti kuru. Nalika semanten sudarmanipun para pandawa prabu Pandu kang madheg nalendra wonten ngastina ananging sak sedhanipun dipun titipaken marang adhinipun inggih sudharmane para kurawa Prabu Destrarastra supados mbenjang nalika pandawa sampun dewasa dipun bangsulaken. Kocap kacarita nalika pandawa smpun dewasa uga nyuwun bangsul tahta ngastina mboten dikeparengaken kaliyan pamanipun inggih prabu destrarastra perkawis sakmenika andadosaken perang ageng antawisipun pandawa miwah kuruwa wonten Tegal kuru setra amargi rebatan tahta lan dipun menangaken pihak pandawa minangka lambangipun kabecikan.


17. siapa yang mengarang cerita mahabarata


kitab yg mnceritakan kisah ini adalah kitab adiparwa 

18. cerita apa yang berhubungan dengan mahabarata?


Cerita peperangan mungkinRamayana, Shakuntala, Khrisna.
Mungkin anda bisa pilih salah satu


19. mahabarata menceritakan tentang siapa?


tentang pandhawa lima dan tokoh lainnya .maafin ya kalau salahmenceritakan tentang konflik pandawa lima melawan korawa sang seratus mengenai hak sengketa pemerintagan tanah negara Astina.puncaknya adalah perang bharatayudha dimedan kurusetra dan berlangsung selama 18 hari

20. rekontruksi cerita mahabarata


kurawa berantem sama pandawa,terus perang tapi kurawa kalah,kakak tertua pandawa jadi raja. selesai

Video Terkait

0 komentar:

Posting Komentar